33

NU Cilik dan Santri Tulen

masih sangat segar dalam ingatannya. Gus Yahya maju

dengan sangat percaya diri. Ia berkelakar, jika saja ia tahu

siapa saja para ulama yang hadir pada saat itu, ia tak akan

berani berdiri di depan. Gus Yahya juga ikut serta dalam

muktamar NU pada 1984 di Situbondo yang menghasilkan

Gus Dur sebagai ketua umum terpilih. Muktamar tersebut

juga tercatat dengan baik dalam sejarah karena menjadi

momentum bagi NU untuk melakukan reformasi organisasi

dengan Gerakan “Kembali ke Khittah 1926” meskipun

setelah itu NU tak pernah sepenuhnya meninggalkan politik

(Bush, 2009; M. C. Ricklefs, 2012). Ketika itu Gus Yahya

baru lulus dari SMA dan memasuki jenjang perguruan

tinggi. Muktamar tersebut membuat nama Gus Dur sampai

ke telinganya. Saat itu ia sudah mendengar bahwa sosok

tersebut adalah sosok yang hebat dan membuat dirinya

penasaran untuk tahu lebih jauh tentang nama tersebut. Ia

bertambah semangat setelah tahu bahwa Gus Dur ternyata

adalah teman dekat pamannya sendiri semasa kuliah di

timur tengah.